Notification

×

Iklan

Iklan

Ketum GCP. H. Kurniawan Beri “Kartu Merah” Menteri Lemot Tangani Banjir Sumatra

| Desember 20, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-20T01:07:27Z


Jakarta mediapena98.com— Ketua Umum Gerakan Cinta Prabowo (GCP), H. Kurniawan, meluapkan kemarahan atas buruknya kinerja sejumlah menteri dalam menangani bencana banjir di Sumatra. Ia menilai para pembantu Presiden Prabowo Subianto gagal total menunjukkan kehadiran negara di tengah penderitaan rakyat.

Dalam evaluasi akhir tahun, H. Kurniawan secara terbuka mengibarkan “kartu merah” bagi menteri yang dinilainya lamban, salah langkah, dan tidak peka terhadap krisis kemanusiaan akibat banjir.

“Saya beri kartu merah. Mereka lamban, salah memberikan informasi ke Presiden, dan terlihat tidak tahu harus berbuat apa. Ini bukan sekadar kelalaian, ini kegagalan,” tegas H. Kurniawan.

Menurutnya, penanganan banjir di Sumatra menjadi bukti nyata bahwa sebagian menteri tidak cakap menjalankan amanah jabatan. Alih-alih bergerak cepat, para menteri justru dinilai gagap dan saling lempar tanggung jawab.

“Rakyat menderita, rumah terendam, ekonomi lumpuh, tapi para menteri ini seperti tidak siap menghadapi bencana. Ini menyakitkan hati rakyat,” ujarnya dengan nada keras.

H. Kurniawan menegaskan bahwa kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Ia mendesak Presiden Prabowo untuk segera melakukan reshuffle kabinet terhadap menteri-menteri yang dinilai mempermalukan pemerintahan.

“Kalau tidak mampu kerja, sadar diri dan mundur. Jangan jadi beban Presiden. Kalau perlu, Presiden harus tegas mereshuffle mereka yang tidak becus. Negara ini tidak boleh dipimpin oleh pejabat yang lamban dan tak punya empati,” katanya.

Ia juga mengkritik keras absennya sistem merit dalam penempatan jabatan strategis.

“Tanpa merit system, kita hanya mengulang kesalahan lama. Ganti orang tapi pola tetap sama. Hasilnya nol. Jangan heran kalau rakyat makin muak,” tegasnya.

Lebih jauh, H. Kurniawan mengingatkan bahwa kinerja buruk para pembantu presiden berpotensi menghancurkan agenda besar nasional menuju Indonesia Adil Makmur dan Indonesia Emas 2045.

“Cita-cita besar itu bisa hancur hanya karena menteri yang tidak kompeten. Kalau ritme kerja seperti ini diteruskan, kepercayaan rakyat akan runtuh,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya figur-figur di lingkaran terdekat Presiden Prabowo yang benar-benar profesional dan siap kerja, bukan sekadar pencitraan.

“Lingkaran Presiden harus diisi orang yang paham lapangan, bukan tukang laporan asal-asalan. Fakta di lapangan jangan dipoles. Rakyat sudah muak,” katanya.

Menutup pernyataannya, H. Kurniawan melontarkan peringatan keras kepada seluruh pembantu presiden.

“Ini peringatan serius. Jangan remehkan kemarahan rakyat. Jika para menteri terus seperti ini, rakyat bisa kehilangan kesabaran,” pungkasnya.
         ( Editor, Polman Manalu )

×
Berita Terbaru Update